Peran Orang Tua

Facebooktwitterredditpinterestlinkedinmail

image5

Terkadang kita sering bertanya, apa saja tugas orangtua? Kenapa rasanya 24 jam dalam satu hari terasa kurang untuk menjalankan tugas menjadi orangtua? Dan apa peran sebagai orangtua bisa dilepas sementara sekedar demi merasakan “me time” yang segar dan santai?

Berdasarkan penelitian didisiplin ilmu psikologi, biologi, sosial, dan financial, peran utama orangtua adalah memfasilitasi perkembangan anak sehingga dapat memenuhi kebutuhan emosional, biologis, sosial, ekonomi, dan psikologis secara memuaskan. Secara detail peran tersebut dibagi menjadi beberapa tanggung jawab sebagai berikut:

Menenuhi kebutuhan fisiologis anak

Sesuai dengan pernyataan Maslow bahwa kebutuhan paling dasar manusia adalah kebutuhan fisiologis, yaitu makanan yang layak, air bersih, udara segar, penerangan yang memadai, tidur yang cukup, dan waktu rekreasi yang sesuai. Sebagai orangtua, peran yang utama adalah memastikan bahwa kebutuhan psikologis anak terpenuhi sesuai usai dan perkembangannya.

Menyediakan lingkungan yang mendukung

Dukungan secara fisik dan psikologis dapat disiapkan oleh orangtua dengan memastian bahwa lingkungan tempat tinggal adalah lingkungan yang aman, memfasilitasi pertumbuhan, dan mendukung perkembangan anak secara positif dan sehat. Sebagai contoh, orangtua berperan dalam menyediakan lingkungan yang memadai untuk pergerakan fisik anak, lingkungan yang toleran dan menerima anak secara positif, lingkungan yang memfasilitasi perubahan-perubahan positif pada anak, lingkungan yang memberikan anak kesempatan untuk bereskprolasi dan berlatih berbagai ketrampilan yang baru, serta lingkungan yang memiliki rutinitas yang konsisten.

Menjaga keamanan anak

Peran orangtua selanjutnya adalah memastikan bahwa lingkungan anak aman. Orangtua diwajibkan melindungi anak dengan cara memberitahuan apa yang aman dan yang kurang aman, sebelum memberikan mereka kesempatan untuk mengeksplorasi lingkungan sekitarnya secara mandiri. Orangtua juga diharapkan mengajarkan perbedaan antara yang salah dan yang benar serta apa yang mungkin berbahaya untuk dirinya. Keseluruhan hal tersebut diharapkan diajarkan, dicontohkan, dan diinformasikan secara rutin dan berkesinambungan sesuai dengan kemampuan dan usia perkembangan anak.

Mengajarkan dan mendidik anak

Menjadi pengajar dan pendidik bagi anak berarti membentuk pengetahuan dan karakter anak agar ia siap mengahadapi dunia luar. Tugas paling mendasar di peran ini adalah mengajarkan berjalan, berlari, membaca, menulis, berhitung, karakter positif, dan ilmu agama. Segala kesabaran, pengetahuan, dan ketrampilan yang telah dimiliki sebelum menjadi orangtua atau yang telah dikuasai setelah menjadi orangtua, diramu sedemikian rupa untuk menyediakan pendidikan yang terbaik bagi anak.

Di peran ini juga, kemampuan orangtua dalam mengobservasi perilaku, menerjemahkan perasaan anak, dan mengevaluasi kegiatan anak di uji. Berdasarkan hasil observasi tersebut orangtua diharapkan dapat menyusun metode dan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan anak. Yang dimaksud dengan bahan ajar tidak selalu hal-hal yang terkait dengan kemampuan akademis. Bahan ajar yang utama adalah sikap dan karakter, contohnya bagaimana anak bersikap saat menghadapi masalah, bagaimana bersikap sesuai dengan gendernya, dan bagaimana bersikap sesuai dengan perannya dilingkungan masayarakat.

Menjadi pusat informasi, arahan, dan pendampingan bagi anak
Menjadi pusat informasi, arahan, dan pendampingan bagi anak tidak berarti selalu ada disamping anak dan juga tidak berarti selalu membantunya. Dengarkan apa yang anak rasakan dan tanyakan, berikan jawaban yang informatif dan arahan yang positif. Berikan kesempatan anak untuk membuat pilihannya sendiri berdasarkan informasi dan arahan yang telah orangtua sampaikan. Hal tersebut dipercaya memberikan manfaat untuk perkembangan kepribadian anak karena akan menumbuhkan rasa keberhasilan dan rasa bangga atas dirinya sendiri. Ketika anak mulai menunjukkan keinginan dan kemampuan untuk menjadi individu mandiri, biasakan diri untuk mundur dan bergerak berdasarkan arahan anak.

Memberikan dukungan dan motivasi untuk anak

Motivasi dan dukungan disaat anak mengalami keberhasilan dan juga saat anak mengalami kegagalan. Dengarkan anak dan jadilah pendukung utama anak. Motivasi dan dukungan akan membantu mereka mendapatkan lebih dari yang pernah diharapkan.

Memfasilitasi ketrampilan sosial emosional

Peran orangtua selanjutnya adalah memastikan anak sejahtera secara emosional. Pujian, semangat, bicara perlahan, respons positif, perhatian, dan kasih sayang dipercaya akan membantu kesejahteraan emosional anak. Bantu anak membentuk citra diri yang positif. Bantu anak mencintai dirinya sendiri terlepas dari kelebihan dan kekurangannya.

Mengenalkan dan melatih disiplin

Melatih displin anak juga melatih kemampuan orangtua memahami apa yang hendak dikomunikasikan anak secara langsung dan tidak langsung melalui perilaku dan sikapnya. Peran menantang lainnya saat melatih disiplin adalah kemampuan orangtua menerapkan dan menjaga rutinitas dalam keluarga yang secara langsung dan tidak langsung mengembangkan disiplin anak.
Happy parenting, Parents..:*

Facebooktwitterredditpinterestlinkedinmail